Minggu, 25 Oktober 2009

Mempertahankan Bahasa Jawa

Semakin sedikit anak muda yang baca majalah Panjebar Semangat, Jaya Baya, Djoko Lodhang. Membuktikan bahwa bahasa Jawa kurang populer di masa sekarang ini. Bagaimana dengan masa depan bahasa Jawa sendiri? Menurut saya apabila tidak ada tindakan khusus terhadap pengembangan bahasa Jawa maka beberapa tahun lagi bahasa Jawa hanya sebagai tumpukan koleksi museum. Namun meskipun kalah bersaing dengan bahasa nasional dan bahasa Inggris, bahasa Jawa tetap mempunyai agenda tetap di dunia pendidikan sampai tingkat SMA. Apalagi di daerah tertentu dicanangkan hari Sabtu diwajibkan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar. Hal ini menjadi sebuah ciri unik sekaligus sebagai tindakan untuk mempertahankan keberadaan bahasa Jawa. Tepatnya di Yogya yang dicanangkan tanggal 14 Agustus 2009 lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja.